"Bangkitlah, menjadi teranglah"
(Yesaya 60 : 1)
Disaat kita memasuki awal tahun baru setiap tahunnya maka ada nuansa baru yang meliputi diri kita. Nuansa yang membawa kita kepada suatu hal dan situasi/kondisi yang baru dibandingkan dengan tahun yang sudah kita lewati. Mengapa ? Padahal saat itu yang terjadi sebenarnya hanyalah pergantian hari, sama halnya seperti yang terjadi setiap harinya. Saat itu yang terjadi hanya pergantian hari dari hari Sabtu menjadi hari Minggu. Saat itu yang terjadi hanya pergantian tanggal dari tgl. 31 Desember menjadi tgl.01 Januari. Tidak ada bedanya dengan perubahan hari maupun tanggal lainya. Apakah pergantian pada setiap harinya juga kita rayakan seperti itu. Apa yang membedakannya ?
Yang membedakannya adalah adanya pergantian tahun. Dalam kehidupan manusia, hampir disetiap perhitungan/penanggalan diukur dengan satuan tahun. Tahun kalender, tahun anggaran, dsb. Jika melewati batas penanggalan tahun yang ditentukan maka dilakukan evaluasi dan instropeksi terhadap tahun yang baru dilewati dan segera melakukan rancangan untuk tahun baru yang berjalan.
Bagi umat Kristiani, pergantian tahun setiap tahunnya ditandai dengan acara syukuran, baik di rumah-rumah ibadah ataupun di rumah masing-masing jemaat. Disaat itulah berkumpul sesama orang percaya di dalam Kristus untuk bersama-sama mengucap syukur atas pernyataan Tuhan bagi mereka di tahun yang baru mereka lewati. Saat itu juga dilakukan acara perenungan dan instropeksi serta saling memaafkan kesalahan yang dilakukan di tahun lalu serta saling menguatkan dan mendoakan agar Tuhan selalu menyertai langkah kehidupan kita di tahun yang akan kita jalani.
Lalu bagi kita umat Kristiani, apakah arti dari pergantian tahun tersebut ?
Begitu kita memasuki tahun baru maka yang terucap pertama sekali adalah ucapan syukur kepada Tuhan karena kita telah diberkati Tuhan dengan selamat menjalani tahun yang telah kita lewati dan diperkenankan Tuhan memasuki tahun baru yang akan kita jalani ini. Tuhan memperkenankan dan melayakkan untuk mendapat bagian kehidupan yang telah disiapkan Tuhan bagi kita di tahun 2006 ini. Tidak semua orang diperkenankan Tuhan untuk memasuki tahun yang telah dipersiapkan-Nya tersebut. Ada yang terhenti karena faktor penyakit, usia, kecelakaan dan beberapa sebab lainnya. Tuhan telah menyiapkan kita semua untuk sama-sama berperan dalam perjalanan kehidupan tahun 2006 ini.
Tuhan telah memilih kita untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan dan dalam kebenaran yang kita percayai, sehingga kita memperoleh kemuliaan dalam Yesus Kristus, Tuhan kita. Oleh sebab itu sebagai orang-orang yang telah dipercayai, maka kita haruslah berdiri teguh dan tetap berpegang pada ajaran-ajaran yang telah diberikan Tuhan kepada kita.. Dan janganlah takut, sebab Tuhan akan selalu menguatkan kita dalam pekerjaan yang telah direncanakan-Nya untuk kita. Dia akan selalu menaungi dan menghibur kita, sehingga kita akan tetap berdiri teguh dalam menghadapi segala pencobaaan dan tantangan yang akan menghadang kita.
Oleh sebab itu sudah selayaknya kita mengucapkan syukur kepada Tuhan atas berkat-Nya tersebut.
(Kolose 1 : 12-13, II Tesalonika 2 : 13-17).
Bagi kita umat Kristen, pergantian tahun tersebut juga merupakan bukti pembaharuan yang diberikan Tuhan kepada kita. Pembaharuan tersebut hanya berasal dari Tuhan dan bukan dari manusia. Pembaharuan yang ditandai dengan adanya pertobatan, seperti yang diserukan oleh Yohanes Pembaptis yang tertulis dalam Kitab Markus 1 : 4 : "demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu"
Yohanes Pembaptis sesungguhnya adalah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata : "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun : Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya." (Yesaya 40 : 3). Yohanes Pembaptis disiapkan Tuhan untuk membuka jalan bagi Kristus yang datang untuk menghapus dosa manusia dan memberikan pembaharuan bagi kita. Bagaimanakah pembaharuan itu dapat kita miliki ? Apakah pembaharuan tersebut langsung kita miliki ? Tidak, sama sekali. Pembaharuan tersebut terjadi dimulai dengan adanya pertobatan. Tanpa adanya pertobatan maka pembaharuan dari Tuhan tersebut tidak akan pernah terjadi. Pertobatan yang dilakukan juga haruslah pertobatan total, jangan setengah-setengah. Kita harus membuang semua sifat-sifat buruk dalam kehidupan kita. Dan setelah kita melakukan pertobatan tersebut dan telah menerima pembaharuan dari Tuhan maka hati yang telah baru tersebut harus terus diisi dengan Firman Tuhan. Jika tidak, maka hati yang baru tersebut akan kosong dan rapuh sehingga mudah untuk kembali lagi dimasuki oleh roh-roh jahat pembawa sifat-sifat buruk, dan akhirnyapun kita akan kembali jatuh ke dalam dosa. (Matius 12 : 43-45)
Pembaharuan berarti menjadi suatu yang baru, beda dengan yang lama. Pembaharuan yang dari Tuhan berarti kita hidup dalam persekutuan dengan Tuhan. Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Orang-orang yang tidak mengenal Tuhan hidup dalam kesia-siaan. Pengertian mereka gelap, jauh dari persekutuan dengan Tuhan, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan mereka sendiri. Kedegilan hati mereka menyebabkan perasaan mereka telah tumpul. Mereka tidak lagi memiliki rasa cinta dan kasih sayang, karena mereka telah menyerahkan diri mereka keapda hawa nafsu dan mengerjakan segala sesuatunya dengan serakah dan kecemaran. Namun orang yang hidup di dalam Tuhan dan telah mengenal dan menerima pengajaran dari Kristus akan diperbaharui di dalam roh dan pikirannya. Tidak ada dusta dalam diri mereka karena mereka akan berkata benar seorang kepada yang lain. Tidak mengumbar dan memendam amarah dalam setiap perkataannya. Orang yang mengenal Kristus akan hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Mereka akan mencari nafkahnya dengan jalan yang baik yang diinginkan Tuhan. Mereka tidak mencuri, namun ia akan bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia juga dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. Orang yang hidup dalam Kristus tidak akan mengeluarkan pikiran dan perkataan yang kotor, tetapi pikiran dan perkataan yang baik, supaya setiap yang mendengarnya akan beroleh kasih karunia. Orang yang hidup dalam Kristus akan menghilangkan segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah dan kejahatan dari hidupnya. Dan ia akan selalu bersikap ramah terhadap orang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana juga Kristus mengajarkan kita untuk mengampuni sesama kita manusia.
(Efesus 4 : 17-32)
Pembaharuan tersebut juga bisa diartikan sebagai terang yang bersinar dalam kegelapan. Dengan pembaharuan tersebut umat Kristiani diharapkan menjadi terang dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan di keluarga, masyarakat, terutama di hadapan Tuhan. Sebuah terang akan memberi manfaat bagi orang lain disekitarnya. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terah yang memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan serta kebenaran. Terang akan menguasai kegelapan, bukan malah sebaliknya. Oleh sebab itu janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Jadilah terang yang bersinar terus, menerangi kegelapan yang ada, karena kegelapan akan terus menjadi musuh kita. Kegelapan akan terus mencoba menutupi terang tersebut, karena terang itu telah mempermalukan kegelapan. Kegelapan akan terus mencari upaya untuk menutupi terang. Kegelapan akan menggunakan segala cara agar terang itu tidak menyorotinya lagi. Oleh sebab itu anak-anak terang akan menemui tantangan di dalam kehidupannya. Anak-anak terang akan dikelilingi kegelapan yang setiap waktu siap menutupi terangnya. Oleh sebab itu anak-anak terang tidak hanya bersinar terang, namun juga harus mengetahui kegelapan yang ada disekitarnya. Anak-anak terang harus bisa mengantisipasi setiap usaha kegelapan yang berupaya menutupi terangnya. Anak-anak terang harus memahami betul sisi kegelapan yang melingkupinya serta mengetahui cara mengatasinya. Dengan demikian anak-anak terang akan selalu kuat menghadapi setiap usaha kegelapan yang berupaya menutupi terangnya. Untuk itu anak-anak terang harus dibekali dengan bahan bakar yang akan membuatnya selalu terang. Anak-anak terang harus terus dibekali dengan Firman Tuhan dan menjalankannya dalam kehidupan mereka. Karena itu sebagai anak-anak terang, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. Pergunakanlah waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, jangan buang waktumu dengan percuma. Janganlah kita menyesatkan diri kita dalam perbuatan gelap, tetapi justru kita harus penuh Roh Tuhan. (Efesus 5 : 8-21)
Pembaharuan tersebut juga diartikan sebagai suatu upaya kebangkitan. Sama seperti Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, maka kita juga telah bangkit dari "kematian" yaitu dosa kita dan hidup dalam kehidupan yang baru (Roma 6 : 4). Umat Kristiani diharapkan juga dapat bangkit dari kondisi lamanya, yaitu kondisi kejatuhan, baik kejatuhan dalam hal materi maupun rohani menuju kehidupan yang baru. Umat Kristiani diharapkan dapat bangkit dan mengatasi segala kesulitan yang melanda kehidupannya, terutama kesulitan yang melanda negeri kita saat ini. Bukan hanya dalam hal ekonomi, sosial dan politik, namun umat Kristiani juga disulitkan dengan upaya beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab yang coba menteror kehidupan beragama umat Kristiani seperti upaya teror bom di rumah ibadah serta pelarangan ibadah dan perusakan gereja-gereja. Semua konspirasi tersebut ditujukan tidak lain hanya untuk mengganggu ketentraman peribadatan kita. Namun pembaharuan yang telah diberikan Tuhan kepada kita adalah merupakan suatu kebangkitan bagi kita untuk mengatasi seluruh tantangan tersebut. Tantangan tersebut seperti maut yang setiap saat dapat membunuh kehidupan kerohanian kita. Maka sama halnya seperti Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi dan maut tidak berkuasa lagi atas Dia, maka tantangan tersebut pun tidak akan berarti bagi kita, selama kita telah hidup baru dengan Kristus. (Roma 6 : 9)
Renungan kita pada hari ini mengajarkan kita beberapa hal penting yang harus kita ingat, yaitu :
Mengucap syukur atas penyertaan Tuhan di tahun yang baru kita lewati.
Begitu kita memasuki tahun baru maka ucapan syukur pantas kita panjatkan kepada Tuhan karena tanpa pertolongan dan rahmat daripada-Nya kita tidak akan dapat melewati tahun yang telah kita lalui. Meskipun jika pada tahun tersebut kita mengalami kesedihan/kedukaan/musibah namun hendaklah ucapan syukur harus tetap kita panjatkan karena kita masih diberi nafas kehidupan.
Melakukan perenungan dan instropeksi terhadap perbuatan/peristiwa yang telah kita lewati.
Kita merenungi segala perbuatan ataupun peristiwa yang telah kita lakukan ataupun alami di tahun yang baru kita lewati. Apakah perbuatan kita tersebut telah menyenangkan hati Tuhan dan sesama manusia ? Jika belum menyenangkan hati Tuhan dan sesama manusia, segeralah lakukan instropeksi/perbaikan untuk kedepannya. Segala peristiwa yang kita alami maupun kita saksikan juga merupakan bahan perenungan dan instropeksi yang baik dalam menyiapkan langkah/rencana yang kita butuhkan dalam menjalani tahun baru.
Membuat rencana perbaikan
Semua perenungan dan instropeksi tersebut menjadi rencana perbaikan yang dapat menjadi pedoman bagi kita dalam menjalani tahun baru yang mulai kita jalani ini. Pedoman yang sangat berharga dalam menimbang setiap perbuatan kita, apakah kita sudah menyenangkan Tuhan dan manusia atau belum.
Memohon kepada Tuhan agar selalu menyertai kita dalam menjalani tahun yang berjalan.
Segala rencana dan perbuatan kita tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya penyertaan dari Tuhan. Tahun yang baru kita lewati dapat dijalani dengan baik oleh sebab adanya penyertaan Tuhan di dalam kehidupan kita. Dan kita masih harus dan akan selalu membutuhkan penyertaan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita. Oleh sebab itu berserah dirilah dan mohon penyertaan Tuhan agar kita dapat menjalani tahun baru ini dengan baik.
Dan sebagai umat-Nya dalam fungsi pelayanan kita sehari-hari maka kita harus selalu melakukan :
Pertobatan
Pembaharuan tidak akan terjadi tanpa adanya pertobatan.. Dan pertobatan yang diinginkan Tuhan adalah pertobatan total, tidak setengah-setengah.. Pertobatan total tersebut akan menyiapkan sebuah hati yang baru bagi kita yang akan dimasuki oleh Roh Tuhan.
Mengisi hati yang baru dengan Firman Tuhan
Hati yang baru tersebut harus selalu dipenuhi Firman Tuhan. Karena jika tidak, maka hati yang kosong tersebut akan kembali dipenuhi oleh roh jahat pembawa nafsu dan dosa yang akan membawa kita kepada keadaan yang lebih buruk lagi.
Menjadi sesuatu yang baru.
Pembaharuan membawa kita menjadi sesuatu yang baru, lain dari sebelumnya. Perbuatan yang baru, perbuatan di dalam Tuhan, beda dengan perbuatan lama yang berada di dalam dosa. Harus tampak jelas perbedaan perbuatan kita setelah menjadi baru, dengan perbuatan sebelumnya.
Menjadi terang
Pembaharuan menjadikan kita sebuah terang yang menerangi kegelapan di sekitar kita. Terang yang menelanjangi perbuatan gelap orang lain di sekitar kita dan terang yang membawa kebaikan bagi setiap orang. Namun terang tersebut harus mengantisipasi segala upaya yang dilakukan oleh kegelapan yang berupaya untuk menutupi terang tersebut.
Mengalami Kebangkitan
Pembaharuan juga membawa kita kepada suatu kebangkitan. Kebangkitan dari kejatuhan yang menimpa kita sebelumnya. Kebangkitan dalam Kristus akan memberi kekuatan bagi kita dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan yang melanda kita. Sama seperti Kristus yang bangkit dan tidak dapat lagi dijamah oleh maut, maka kita juga yang telah dibangkitkan dalam Kristus tidak akan dapat lagi dijamah oleh maut dunia yaitu cobaan dan tantangan yang bisa membunuh kehidupan rohani kita.
Dan dalam kehidupan kita sehari-hari, Tuhan mengharapkan agar kita dapat selalu bangkit dan menjadi terang dalam kehidupan kita. (Yesaya 60 : 1). Sebab kebangkitan dan terang Tuhan telah terbit di atas kita dan yang menjadi kekuatan bagi kita untuk dapat bangkit dan menjadi terang Tuhan di dalam kehidupan kita. Dunia saat ini telah dipenuhi dengan beragam pencobaan dan tantangan yang siap menghadap pelayanan kita sebagai umat Tuhan yang memberi terang dalam kehidupan. Pencobaan dan tantangan tersebut juga telah membuat kita jatuh dalam dosa dan keterpurukan hidup. Namun pembaharuan yang diberikan Tuhan membuat kita bangkit dan menjadi sesuatu yang baru dan menjadikan kita terang dunia.
Kiranya kasih setia Allah Bapa dan damai yang diberikan Anak-Nya Yesus Kristus serta penyertaan daripada Roh Kudus melindung kita semua dalam menjalani Tahun Baru 2006 ini. Amin !
Data Penulis :
Nama : St.Levi Otto Zimmerman Pasaribu,SE.
Alamat : Jl. Cahaya Gg. Setuju No.10 Medan
Telp. 6620713 HP : 081265104389
BNI 46 Cabang Medan
Jl. Pemuda No.12 Medan
Telp. 4538166 Ext. 8117
Gereja : Gereja Kristen Protestan Angkola
Jalan Pelita II No.56 Medan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar